Jumat, 05 Agustus 2011

Serba Serbi....'Sistem Tanam Paksa' di Museum Bank Mandiri'

'Sistem Tanam Paksa' di Museum Bank Mandiri'

Pasha Ernowo - Okezone

Museum Bank Mandiri (foto: museumku.wordpress.com)
Museum Bank Mandiri (foto: museumku.wordpress.com)
KEJAYAAN bisnis zaman kolonial Belanda, terutama pada era 1930-an, masih tergurat jelas di Museum Bank Mandiri di Jalan Lapangan Stasiun Nomor I Jakarta Barat.

Sisa kejayaan itu langsung terasa begitu memperhatikan kemegahan gedung museum yang dulunya merupakan kantor Nederlandsche Handel Maatschappij (NHM) atau disebut juga Gedung Dagang Belanda itu.

Lembaga itu sendiri merupakan badan operasi sistem tanam paksa yang merupakan reinkarnasi dari VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau Perserikatan Perusahaan Hindia Timur. VOC yang didirikan tahun 1602 jatuh bangkrut di ujung tahun 1799 akibat korupsi yang merajalela. Bank NIHB (Nederlansch Indische Handelsbank) lengkap dengan ruangan Kasir Cina-nya dulu juga berkantor di gedung NMH ini.

Rekaman kejayaan bisnis masa kolonial itu lebih terasa lagi saat memasuki lobi. Papan petunjuk dalam bahasa Belanda terpampang jelas di lobi ruangan utama yang merupakan tempat transaksi keuangan. Beragam alat operasional, alat transaksi, produk perbankan, contoh uang serta dokumen pembukuan terpajang di situ.

Pengunjung misalnya dapat melihat Groot Boek (Buku Besar) NHM untuk laporan tahun 1933-1937 yang ditulis tangan dengan sangat rapi. Buku itu ukurannya 67x54x13 cm, tebalnya 334 halaman dan bobotnya 28 kilogram.

Buku Besar itu digunakan NHM untuk mencatat laporan keuangan yaitu rincian perkiraan perubahan debet dan kredit untuk dilaporkan di setiap akhir bulan, serta laporan keuangan dari agen-agen NHM di Surabaya, Semarang, Padang, dan Anyer.

Pengunjung juga dapat merasakan sensasi berada dan duduk di ruangan presiden diretur NHM era tahun 1930-an di lantai tiga atau menjelajahi lantai satu di mana terdapat peti uang dan brankast dari Escomptonbank Bandung yang berat daun pintunya saja mencapai ratusan kilogram. Pokoknya, apa yang dahulu tertutup untuk umum sekarang terbuka semuanya. Anda pun bisa berkelana ke masa lalu ke tahun-tahun 1920-an dan 1930-an

Bekas kantor NHM itu mulai dibangun tahun 1929 oleh Biro Konstruksi NV Nedam. Foto-foto proses pembangunan gedung itu tersedia lobi di lantai dua. Pembangunannya selesai tahun 1933 dan mulai digunakan tahun itu juga. Peresmiannya dilakukan oleh CJ Karel van Aalst, presiden ke-10 NHM.

Bangunan tersebut dirancang tiga arsitek Belanda yaitu J de Bryun, AP Smiths, dan C Van de Linde dengan gaya art deco yang masih dipengaruhi gaya klasik. Pola tata ruangnya mengikuti pola street and square pada kota-kota lama di Eropa, di mana gedung-gedung dibangun berkelompok menyerupai pulau yang dikelilingi oleh jalan.

Lantai dasarnya dinaikkan setengah lantai sehingga koridor di sepanjang muka bangunan tetap memiliki privasi walaupun bangunan langsung berhubungan dengan ruang publik. Selain itu, ornamen pada dinding terluar mengingatkan orang pada relief bangunan candi walaupun ragam hiasnya adalah pola geometris. Penyelesaian akhir pada bagian atas merupakan penyederhanaan bentuk mahkota.

Bangunan empat lantai itu menempati lahan seluas 10.039 meter per segi dengan total luas bangunan mencapai 21.509 meter per segi.

Pada tahun 1960 pemerintah Indonesia menasionalisasi NHM. Bekas kantor NHM itu lalu menjadi salah satu kantor pusat Bank Koperasi Tani & Nelayan (BKTN) Urusan Ekspor Impor. Tahun 1965 beralih jadi Kator Pusat Bank Negara Indonesia (BNI) Unit II. Lalu bersamaan dengan lahirnya Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) pada tahun 968, gedung ini pun menjadi kantor pusat Bank Exim. Saat Bank Exim merger dengan tiga bank pemerintah yang lain lalu menjadi Bank Mandiri pada tahun 1999, gedung itu menjadi salah satu aset Bank Mandiri.

Sekarang bekas kantor pusat operasi sistem tanam paksa di zaman Belanda itu menjadi museum. Museum ini buka pada hari Selasa sampai Minggu dari pukul 09.00 sampai pukul 16.00 dan tutup pada hari Senin dan libur nasional
(uky)

Sumber : Okezone

Software Antivirus

Kaspersky Versi 2012 Andalkan Teknolgi 'Sandbox'

Fiddy Anggriawan - Okezone
detail berita
Peluncuran Produk terbaru Kaspersky, Hotel Meridien, Jakarta (Foto : Fiddy/okezone.com)
JAKARTA - Perusahaan pengembang software anti virus asal Rusia, Kaspersky hari ini meluncurkan produk terbarunya yaitu Kaspersky versi 2012 secara perdana di Indonesia.

Jimmy Fong, Chanel Sales Director for Kaspersky Lab Sout East Asia (SEA) menyatakan Indonesia dipilih menjadi negara pertama di Asia Tenggara untuk peluncuran dua produk terbaru dari Kaspersky yaitu Kaspersky Anti Virus (KAV) yang merupakan mode ofline dan Kaspersky Internet Security (KIS) untuk mode online-nya.

"Indonesia merupakan negara yang sangat tepat untuk peluncuran kedua produk yang kami miliki, karena Indonesia dinilai memiliki pertumbuhan yang sangat besar di dunia bisnis dan retail serta memungkinkan sekali untuk menggunkan produk kami. Indonesia juga merupakan negara dengan market share sebesar 60 persen dan menjadikannya pimpinan pasar Kaspersky saat ini,"tambah Fong, di Hotel Le Meridien, Jakarta, Jumat (5/8/2011).

Kedua produk Kaspersky Lab ini sudah dilengkapi perlindungan yang menyeluruh sehingga akan memproteksi data yang disimpan pengguna di perangkat komputer. Keduanya juga telah menggabungkan teknologi perlindungan yang paling canggih dan efektif yakni teknologi 'sandbox' yang berguna untuk membuka aplikasi-aplikasi yang mencurigakan, modul yang berfungsi memantau program, emulator skript, database reputasi yang bisa melihat perilaku dari file yang sudah berbasis Cloud.

Produk terbaru yang diluncurkan Kaspersky memiliki slogan, simple, mudah dan cepat. Simple disini berarti pengguna dapat dengan mudah menggunakan software tersebut karena dengan tampilan yang sangat bersahabat dengan pengguna dan tampilannya sudah 3D.

Teknologi Cloud yang digunakan Kaspersky bertujuan sebagai sistem yang terdistribusi dengan saling terhubungnya seluruh pengguna di dunia yang memakai kedua produk terbaru tersebut. Intinya teknologi cloud digunakan untuk meletakan informasi di suatu tempat yang bisa diakses dan diupdate kapan pun dan dimana pun.

Dengan teknologi yang baru ini, Fong berharap kedua produk yang baru diluncurkan saat ini bisa digunakan untuk pengguna internet baik itu bersifat personal, maupun profesional atau public. Saat ini Dia menambahkan bahwa produk terbarunya ini sudah digunakan oleh beberapa perusahaan retail dan salah satunya SOGO. (tyo)

Sumber : Okezone