Sabtu, 20 Agustus 2011
Akan Ada Gempa 8,9 SR di Padang
JAKARTA - Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi gempa yang cukup tinggi selama ini. Wilayah Padang diprediksi akan menghadirkan gempa yang memiliki potensi gempa sangat besar.
"Indahnya Toleransi Beragama"
Hari Raya
Surat Selamat Lebaran dari Vatikan
Doddy Wisnu Pribadi | Nasru Alam Aziz | Sabtu, 20 Agustus 2011 | 18:09 WIB
MALANG, KOMPAS.com -- Dewan Kepausan Gereja Katolik di Vatikan, mengirimkan surat ucapan dan pesan yang memberi pernyataan selamat berlebaran kepada kaum Muslim. Surat itu dalam file PDF diedarkan antara lain oleh Sekretris KWI (Konferensi Wali Gereja Indonesia) Rm Benny Susetyo Pr, melalui email dan sarana internet lainnya.
"Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama mengirim ucapan selamat yang paling tulus kepada Anda dengan harapan, agar segala upaya yang telah dilakukan dengan senang hati selama bulan ini akan menghasilkan buah-buah rohani yang diidam-idamkan," tulis surat itu.
Surat sepanjang empat halaman ditandatangani oleh Direktur Dewan Kepausan Untuk Dialog Antar Umat Beragama Kardinal Jean-Louis Tauran, dengan sekretarisnya Uskup Agung Pier Luigi Celata.
Diantara enam poin isi surat yang mengiringi ucapan Selamat Iedul Fitri, ada pernyataan "Untuk tahun ini, kami berpikir untuk memberi prioritas kepada topik "dimensi rohani dari pribadi manusia". Topik ini berkaitan dengan sebuah kenyataan yang dianggap amat penting oleh umat Kristiani dan umat Muslim, yang sama-sama menghadapi tantangan materialisme dan sekularisasi."
Selanjutnya diuraikan bahwa umat Kristiani dan umat Muslim, sekalipun berbeda, toh besama-sama mengakui harkat dan martabat manusia yang diberkahi dengan hak-hak serta kewajiban. Keduanya sepakat bahwa akal budi dan kebebasan adalah sungguh-sungguh merupakan anugerah yang harus mendorong umat beriman untuk mengakui nilai-nilai ini yang diberikan karena berbasis di atas kodrat manusia yang sama.
Umat Kristiani dan umat Muslim terlalu sering menjadi saksi kejahatan terhadap yang sakral, terhadap kecurigaan, di mana mereka yang menyebut dirinya orang beriman justru yang menjadi sasarannya. Kita tidak bisa tidak harus mengakhiri segala bentuk fanatisme dan intimidasi, prasangka-prasangka dan polemik-polemik, demikian pula diskriminasi yang kadang-kadang menjadikan umat beriman sebagai sasaran, baik di dalam kehidupan sosial dan politik, maupun di dalam media massa.
"Secara rohani kami merasa dekat dengan Anda, sahabat-sahabat sekalian, dan seraya memohon kepada Tuhan agar melimpahkan kekuatan rohani yang diperbaharui kepada Anda sekalian; kami mengirimkan kepada Anda ucapan Selamat untuk perdamaian dan kebahagiaan."
"Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama mengirim ucapan selamat yang paling tulus kepada Anda dengan harapan, agar segala upaya yang telah dilakukan dengan senang hati selama bulan ini akan menghasilkan buah-buah rohani yang diidam-idamkan," tulis surat itu.
Surat sepanjang empat halaman ditandatangani oleh Direktur Dewan Kepausan Untuk Dialog Antar Umat Beragama Kardinal Jean-Louis Tauran, dengan sekretarisnya Uskup Agung Pier Luigi Celata.
Diantara enam poin isi surat yang mengiringi ucapan Selamat Iedul Fitri, ada pernyataan "Untuk tahun ini, kami berpikir untuk memberi prioritas kepada topik "dimensi rohani dari pribadi manusia". Topik ini berkaitan dengan sebuah kenyataan yang dianggap amat penting oleh umat Kristiani dan umat Muslim, yang sama-sama menghadapi tantangan materialisme dan sekularisasi."
Selanjutnya diuraikan bahwa umat Kristiani dan umat Muslim, sekalipun berbeda, toh besama-sama mengakui harkat dan martabat manusia yang diberkahi dengan hak-hak serta kewajiban. Keduanya sepakat bahwa akal budi dan kebebasan adalah sungguh-sungguh merupakan anugerah yang harus mendorong umat beriman untuk mengakui nilai-nilai ini yang diberikan karena berbasis di atas kodrat manusia yang sama.
Umat Kristiani dan umat Muslim terlalu sering menjadi saksi kejahatan terhadap yang sakral, terhadap kecurigaan, di mana mereka yang menyebut dirinya orang beriman justru yang menjadi sasarannya. Kita tidak bisa tidak harus mengakhiri segala bentuk fanatisme dan intimidasi, prasangka-prasangka dan polemik-polemik, demikian pula diskriminasi yang kadang-kadang menjadikan umat beriman sebagai sasaran, baik di dalam kehidupan sosial dan politik, maupun di dalam media massa.
"Secara rohani kami merasa dekat dengan Anda, sahabat-sahabat sekalian, dan seraya memohon kepada Tuhan agar melimpahkan kekuatan rohani yang diperbaharui kepada Anda sekalian; kami mengirimkan kepada Anda ucapan Selamat untuk perdamaian dan kebahagiaan."
Sumber : Kompas
Sains : "Nyala Lilin Ternyata Mengandung Berlian"
"NYALA LILIN MENGANDUNG BERLIAN"
Yunanto Wiji Utomo | Benny N Joewono | Jumat, 19 Agustus 2011 | 16:20 WIB
shutterstock
KOMPAS.com — Nyala api lilin ternyata mengandung limpahan berlian. Ini adalah temuan Wuzong Zhou, ilmuwan dari University St Andrews, Skotlandia, Inggris, yang dipublikasikan di Chemical Communication Journal bulan ini.
Penemuan ini bisa dikatakan tak direncanakan. Zhou hanya memenuhi tantangan koleganya yang mengatakan bahwa tak ada yang bisa mengetahui penyusun nyala lilin.
"Kolega universitas lain mengatakan, pasti tak ada yang tahu penyusun nyala lilin. Saya bilang, saya percaya sains dan bisa menjelaskan semua, jadi saya berusaha menemukan," kata Zhou.
Hasilnya mengejutkan. Ternyata ada 1,5 juta nanopartikel berlian dalam nyala lilin tiap detik. Ukuran partikel berlian sangat kecil. Susunan 300.000 partikelnya cuma akan menghasilkan bentuk seukuran kepala pin.
Untuk mengetahui adanya partikel berlian itu, Zhou mengembangkan penyaring yang bisa memisahkan partikel dari pusat nyala lilin bersuhu 1.400 derajat celsius, kemudian mengevaluasinya.
Selain berlian, nyala lilin ternyata juga mengandung empat jenis senyawa karbon yang berbeda, termasuk grafit, jenis senyawa karbon yang biasa dipakai sebagai bahan baku mata pensil.
Penemuan berlian di nyala lilin berpotensi menyediakan "lahan" tambang baru untuk mendapatkannya. Cincin atau kalung berlian bisa dibuat dengan cara membakar lilin nantinya. "Sayangnya, partikel berlian terbakar dalam proses, menghasilkan CO2," kata Zhou memupuskan harapan.
Walau demikian, ia mengatakan, penemuan ini akan mengubah cara manusia memandang nyala lilin. Ia mengatakan tak usah khawatir, mungkin nanti ada penelitian yang bisa memberi solusi.
Yang jelas, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (18/8/2011), Zhou kini akan meneliti api barbeque, apakah juga mengandung berlian.
Penemuan ini seperti mengingatkan kita pada kuliah kimia oleh Michael Faraday pada tahun 1860 di Inggris. Ia mengatakan, nyala lilin memiliki keindahan emas, perak, dan berlian. Kini diketahui, memang ada berlian dalam nyala itu.
Penemuan ini bisa dikatakan tak direncanakan. Zhou hanya memenuhi tantangan koleganya yang mengatakan bahwa tak ada yang bisa mengetahui penyusun nyala lilin.
"Kolega universitas lain mengatakan, pasti tak ada yang tahu penyusun nyala lilin. Saya bilang, saya percaya sains dan bisa menjelaskan semua, jadi saya berusaha menemukan," kata Zhou.
Hasilnya mengejutkan. Ternyata ada 1,5 juta nanopartikel berlian dalam nyala lilin tiap detik. Ukuran partikel berlian sangat kecil. Susunan 300.000 partikelnya cuma akan menghasilkan bentuk seukuran kepala pin.
Untuk mengetahui adanya partikel berlian itu, Zhou mengembangkan penyaring yang bisa memisahkan partikel dari pusat nyala lilin bersuhu 1.400 derajat celsius, kemudian mengevaluasinya.
Selain berlian, nyala lilin ternyata juga mengandung empat jenis senyawa karbon yang berbeda, termasuk grafit, jenis senyawa karbon yang biasa dipakai sebagai bahan baku mata pensil.
Penemuan berlian di nyala lilin berpotensi menyediakan "lahan" tambang baru untuk mendapatkannya. Cincin atau kalung berlian bisa dibuat dengan cara membakar lilin nantinya. "Sayangnya, partikel berlian terbakar dalam proses, menghasilkan CO2," kata Zhou memupuskan harapan.
Walau demikian, ia mengatakan, penemuan ini akan mengubah cara manusia memandang nyala lilin. Ia mengatakan tak usah khawatir, mungkin nanti ada penelitian yang bisa memberi solusi.
Yang jelas, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (18/8/2011), Zhou kini akan meneliti api barbeque, apakah juga mengandung berlian.
Penemuan ini seperti mengingatkan kita pada kuliah kimia oleh Michael Faraday pada tahun 1860 di Inggris. Ia mengatakan, nyala lilin memiliki keindahan emas, perak, dan berlian. Kini diketahui, memang ada berlian dalam nyala itu.
Sumber :
www.dailymail.co.uk / kompas
Langganan:
Postingan (Atom)