KOMPAS/LASTI KURNIA / Ilustrasi
JAKARTA, Dirgantara Info Media —
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa siklus banjir lima tahunan yang selama ini menjadi momok warga Jakarta tidak terjadi secara reguler. Kendati demikian, masyarakat tetap harus waspada untuk mengantisipasi banjir pada Januari-Februari 2012.
"Kalau diperhatikan, itu selalu bergeser. Siklus lima tahunan ini memang harus cukup hati-hati, karena itu variatif sekali waktunya," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Tuamin Mulyono, dalam acara Pengarahan Gubernur DKI kepada SKPD Pemprov DKI terhadap penanganan banjir dan kebakaran Jakarta, di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta, Kamis (22/9/2011).
Berdasarkan perkiraan potensi banjir bulanan pada tiga bulan ke depan, bulan September masih terbilang aman. Memasuki bulan Oktober, hujan sudah mulai turun, tetapi belum memasuki puncak. Bahkan, pihaknya mengungkapkan, bulan November masih terpantau aman.
Memang, kata Tuamin, awal musim hujan untuk lima wilayah DKI tidak sama. Namun, berkisar pada sepuluh hari pertama bulan Oktober hingga sepuluh hari ketiga bulan November curah hujan cenderung normal dan tidak ekstrem.
Untuk Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan bagian utara, dan Jakarta Timur bagian barat, awal musim hujan mulai November dasarian (sepuluh hari) ketiga dengan sifat hujan normal.
Untuk wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur bagian utara, awal musim hujan diprediksi mulai Oktober dasarian ketiga dengan sifat hujannya normal.
Untuk Jakarta Timur dan Jakarta Selatan bagian selatan, diprediksi pada Oktober dasarian pertama.
Gubernur DKI Fauzi Bowo mengatakan, paparan ini dapat dijadikan pedoman bagi para SKPD DKI yang hadir untuk pencegahan banjir daerahnya masing-masing. Gubernur juga meminta BMKG selalu melakukan up date kondisi cuaca terakhir di Jakarta.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar