Minggu, 18 September 2011

Aksi Rok Mini Sentilan Untuk Pejabat Publik


Nurul Hidayat 
Para perempuan yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Perempuan 
Menolak Pemerkosaan berorasi di sekitar bundaran HI, 
Jakarta, Minggu (18/9/211). 
Dalam aksinya mereka mengecam kesembronoan pernyataan pejabat publik 
yang menyalahkan cara berpakaian korban perkosaan


JAKARTA, Dirgantara Info Media
Sekitar 50 perempuan yang rata-rata memakai celana rok pendek menggelar aksi di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (18/9/2011) sore. Mereka menyatakan kekecewaan terhadap ucapan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang sempat mengatakan bahwa cara berpakaian perempuan menjadi pemicu terjadinya tindak perkosaan.

Sambil berorasi dan meneriakan yel-yel mereka juga membawa poster yang bertuliskan "Bukan Rok Kami yang Salah, Tapi Otak Kalian yang Mini", "Jangan Salahkan Baju Kami, Hukum Si Pemerkosa", "Don't Tell Us How to Dress, But Tell Them Not to Rape", "Tubuhku Tidak Porno, yang Porno Otakmu", "My Rok Mini, My Right, Foke You", "Kendalikan Nafsumu, Bukan Kendalikan Pakaianku" yang diangkat tinggi-tinggi.

"Kami terancam dengan ucapan pejabat publik yang mengatakan bahwa rok mini itu. Seharusnya mereka memberi respon yang memberi perlindungan bagi korban perkosaan," kata Faiza Mardzoeki, juru bicara Aliansi Perempuan Menolak Perkosaan.

Lebih lanjut Faiza menambahkan, meskipun permohonan maaf telah dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta, namun aksi tetap digelar sebagai tanda penolakan perempuan terhadap perkosaan. "Ini tetap menjadi pelajaran buat seluruh pejabat publik di negara ini. Jangan pernah salahkan perempuan dan diskriminasikan cara berpakaian perempuan dalam kasus perkosaan," tambah Faiza.

Sumber : Kompas

Berita Terkait : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar