Jumat, 16 September 2011

Data Produksi Beras Bisa Dikoreksi


KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA 
ILustrasi BERAS



PURWOREJO, KOMPAS.com- Upaya mengoreksi data produksi beras nasional bisa dilakukan, utamanya dengan mengubah metodologi perhitungan. Guru besar ilmu ekonomi pertanian Universitas Jember Rudi Wibowo, Jumat (16/9/2011), saat dihubungi dari Purworejo, Jawa Tengah, mengatakan, penghitungan kembali data produksi yang benar dan lebih valid merupakan pekerjaan besar yang harus diselesaikan.

Metodologi penghitungan produksi beras yang dilakukan BPS selama ini menyisakan dua pertanyaan. Yakni apakah di setiap kecamatan ada mantri tani dan mantri statistik. Kalaupun ada, seberapa terjaga profesionalisme mereka.

Rudi mengatakan, kalau sekadar untuk melakukan koreksi data, bisa saja memakai metode perhitungan yang dilakukan secara mendetail di satu kabupaten. Bisa dengan menjalin kerjasama dengan kampus. Dari situ, data hasil perhitungan yang mendetail disandingkan dengan data produksi selama ini.

Kalau ada perbedaan, misalnya terjadi penurunan 10 persen, didaerah lain dengan tipologi sama ada kecenderungan sama. Atau bisa dengan memanfaatkan citra satelit. Tantangannya karena tanaman padi merupakan tanaman musiman, seberapa sering pencitraan satelit harus dilakukan.
Rudi meminta kepada BPS, Kementerian Pertanian, dan kementerian lain yang terkait untuk duduk bersama. Begitu pula dengan pemerintah daerah untuk menghitung ulang luas lahan, luas tanam dan luas panen. Dengan begitu, basis perhitungannya akan jelas.

Selama ini, beberapa pertanyaan akademisi soal peningkatan produksi beras tidak bisa dijawab pemerintah. Mengapa produksi beras bisa naik, sementara sumber peningkatan produksi tidak ada. Varietas unggul yang lebih unggul dan memiliki produktivitas lebih tinggi dari yang ada sekarang tidak banyak muncul, luas lahan menyusut, cetak sawah sedikit.

Produktivitas tanaman padi paling tinggi di lahan irigasi teknis dan semi teknis. Tapi juga tidak ada penambahan luas areal. Jadi penambahan produksi dari mana?

Produksi padi 2011, menurut angka ramalan II BPS, sebanyak 68,06 juta ton gabah kering giling, di bawah target 70,6 juta ton. Produksi itu setara 38 juta ton. Perhitungan BPS menunjukkan konsumsi beras per kapita 113 kg per orang per tahun, lebih rendah dari sebelumnya 139 kg. Dengan begitu, total konsumsi 27 juta ton beras.

Sumber : Kompas




Tidak ada komentar:

Posting Komentar