KitaIndonesia.net
JAKARTA, Dirgantara Info Media -
Jagad blog tanah air kembali diramaikan dengan rilisnya situs blog KitaIndonesia yang beralamatkan di http://www.kitaindonesia.net tepat pada hari peringatan kemerdekaan Indonesia ke-66, Rabu (17/8/2011).
Berbeda dengan kebanyakan situs blog lainnya, KitaIndonesia secara khusus dipelihara beramai-ramai oleh para blogger Indonesia yang tinggal menetap di luar negeri.
"Ide awalnya simple. Saya berpikir tentang mengumpulkan para blogger Indonesia yang tinggal di negeri lain selain Indonesia dalam satu wadah yang tak hanya kumpul-kumpul tapi juga bertukar tulisan dan opini secara online," jelas Donny Verdian selaku penggagas KitaIndonesia, seorang WNI yang kini menetap di Sydney, Australia.
Menurut pria yang akrab disapa DV tersebut, KitaIndonesia pada mulanya hanya berupa blog aggregator disamping ada juga fasilitas blog dan halaman paparan tentang situs tersebut serta form pendaftaran bagi mereka yang tertarik bergabung.
"Sengaja pada awal rilis, KitaIndonesia saya bikin sesederhana mungkin karena saya tidak mau belum apa-apa jatuh pada konsep yang terlalu matang tapi implementasinya malah kurang optimal. Maklum, proyek ini tak melibatkan dana sponsor dan tak banyak sumber daya manusia yang turut serta di dalamnya," imbuhnya.
Meski demikian, hingga situs tersebut diresmikan, sejauh pantauan dari KitaIndonesia.Net, telah ada sembilan blogger yang bersedia bergabung untuk tak hanya ditampilkan RSS feednya di KitaIndonesia, tapi juga menyanggupi untuk menyumbangkan tulisannya pada fasilitas blog di kemudian hari.
"Tulisan di blog tetaplah penting supaya KitaIndonesia tak hanya jadi penyedia informasi postingan-postingan terbaru para blogger di blog mereka masing-masing tapi juga memiliki pustaka pemikiran melalui tulisan-tulisan di blognya," imbuh DV.
Ke depannya, DV berharap situs ini bisa memberikan kontribusi positif pada keindonesiaan setidaknya bagi para blogger yang bergabung di dalamnya. Salah satu mimpinya adalah menjadikan KitaIndonesia sebagai situs penyedia informasi alternatif kegiatan kumpulan-kumpulan warga Indonesia di seluruh dunia.
Hal ini dianggapnya penting karena jumlah warga Indonesia yang semakin lama semakin banyak dan menyebar keberadaannya di penjuru dunia. "Meski saya belum berani bermimpi bahwa suatu waktu saya bisa duduk bersama pihak Kementerian Luar Negeri RI untuk pengelolaan situs ini, tapi setidaknya kalau saya bisa menghubungi dan mengajak orang-orang Indonesia yang aktif berkumpul di setiap Negara, hal itu akan menjadikan KitaIndonesia semakin menarik," jelas DV lagi.
Disinggung mengenai penggunaan nama domain, DV mengungkapkan bahwa nama itulah yang paling menarik dan 'nyaman' didengar serta diucapkan ketimbang beberapa alternatif lainnya yang pernah dipikirkan sebelumnya. KitaIndonesia secara kontekstual bisa diartikan sebagai "Kita, Indonesia" atau "Kita, bangsa Indonesia".
"Makanya mottonya "Satoe Bangsa" bukannya "Satoe Negara". Saya terinsipirasi oleh betapa kompaknya bangsa China di seluruh dunia. Banyak dari mereka bukan menjadi warga negara RRC lagi, namun secara identitas mereka dengan bangga tetap mengaku sebagai orang China. Saya mau orang Indonesia pun demikian. Tidak peduli apapun kewarganegaraannya kelak, kita harus bangga menjadi bagian dari bangsa yang besar yaitu Indonesia," pungkas DV.
Berbeda dengan kebanyakan situs blog lainnya, KitaIndonesia secara khusus dipelihara beramai-ramai oleh para blogger Indonesia yang tinggal menetap di luar negeri.
"Ide awalnya simple. Saya berpikir tentang mengumpulkan para blogger Indonesia yang tinggal di negeri lain selain Indonesia dalam satu wadah yang tak hanya kumpul-kumpul tapi juga bertukar tulisan dan opini secara online," jelas Donny Verdian selaku penggagas KitaIndonesia, seorang WNI yang kini menetap di Sydney, Australia.
Menurut pria yang akrab disapa DV tersebut, KitaIndonesia pada mulanya hanya berupa blog aggregator disamping ada juga fasilitas blog dan halaman paparan tentang situs tersebut serta form pendaftaran bagi mereka yang tertarik bergabung.
"Sengaja pada awal rilis, KitaIndonesia saya bikin sesederhana mungkin karena saya tidak mau belum apa-apa jatuh pada konsep yang terlalu matang tapi implementasinya malah kurang optimal. Maklum, proyek ini tak melibatkan dana sponsor dan tak banyak sumber daya manusia yang turut serta di dalamnya," imbuhnya.
Meski demikian, hingga situs tersebut diresmikan, sejauh pantauan dari KitaIndonesia.Net, telah ada sembilan blogger yang bersedia bergabung untuk tak hanya ditampilkan RSS feednya di KitaIndonesia, tapi juga menyanggupi untuk menyumbangkan tulisannya pada fasilitas blog di kemudian hari.
"Tulisan di blog tetaplah penting supaya KitaIndonesia tak hanya jadi penyedia informasi postingan-postingan terbaru para blogger di blog mereka masing-masing tapi juga memiliki pustaka pemikiran melalui tulisan-tulisan di blognya," imbuh DV.
Ke depannya, DV berharap situs ini bisa memberikan kontribusi positif pada keindonesiaan setidaknya bagi para blogger yang bergabung di dalamnya. Salah satu mimpinya adalah menjadikan KitaIndonesia sebagai situs penyedia informasi alternatif kegiatan kumpulan-kumpulan warga Indonesia di seluruh dunia.
Hal ini dianggapnya penting karena jumlah warga Indonesia yang semakin lama semakin banyak dan menyebar keberadaannya di penjuru dunia. "Meski saya belum berani bermimpi bahwa suatu waktu saya bisa duduk bersama pihak Kementerian Luar Negeri RI untuk pengelolaan situs ini, tapi setidaknya kalau saya bisa menghubungi dan mengajak orang-orang Indonesia yang aktif berkumpul di setiap Negara, hal itu akan menjadikan KitaIndonesia semakin menarik," jelas DV lagi.
Disinggung mengenai penggunaan nama domain, DV mengungkapkan bahwa nama itulah yang paling menarik dan 'nyaman' didengar serta diucapkan ketimbang beberapa alternatif lainnya yang pernah dipikirkan sebelumnya. KitaIndonesia secara kontekstual bisa diartikan sebagai "Kita, Indonesia" atau "Kita, bangsa Indonesia".
"Makanya mottonya "Satoe Bangsa" bukannya "Satoe Negara". Saya terinsipirasi oleh betapa kompaknya bangsa China di seluruh dunia. Banyak dari mereka bukan menjadi warga negara RRC lagi, namun secara identitas mereka dengan bangga tetap mengaku sebagai orang China. Saya mau orang Indonesia pun demikian. Tidak peduli apapun kewarganegaraannya kelak, kita harus bangga menjadi bagian dari bangsa yang besar yaitu Indonesia," pungkas DV.
(van)
Sumber : Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar